Layanan yang bernama 'meet and seat' ini memberi penumpang kemampuan untuk bisa mengakses jejaring sosial dan memilih pasangan untuk menemaninya duduk.
Gagasan utamanya adalah, KLM ingin penumpangnya bisa duduk dengan orang yang memiliki minat sama.
Penumpang juga bisa memilih pasangan duduknya berdasarkan penampilannya dan pekerjaannya. Bagi penumpang yang ingin sendiri dan tak menghiraukan sekitarnya, disediakan pilihan untuk tidak berbagi informasi pribadinya.
KLM bukan maskapai penerbangan pertama yang mendukung penggunaan media sosial secara kontroversi ini. Seperti Malayasia Airlines yang merilis layanan di Facebook yang membuat penumpangnya bisa memeriksa apakah ada temannya yang juga naik pesawat sama atau mengunjungi tujuan sama di waku bersamaan.
Selain itu, ada AirTroductions yang berhasil menjadi berita utama pada 2006 karena menawarkan layanan kencan online bagi penumpangnya. Namun, layanan ini kini telah dihentikan seperti dilaporkan DM.
(Inilah.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar